Wednesday, May 4, 2016

Seni, dan politik: Bagian 1

Apakah itu menyerang seorang diktator, demonstrasi pemberontak, atau jeritan keluar melawan ketidakadilan, seni besar ini sering politik di alam. Potongan-potongan ini tentu saja adalah:

Francisco Goya, ketiga dari 1808 Mei

Tahun 1807, Napoleon mengambil alih Spanyol dan membuat brother Joseph, raja baru.

Pada tanggal 2 Mei 1808, ratusan orang Spanyol memberontak.

Di pembalasan, para pemberontak dibulatkan ke atas, dan dijalankan oleh Perancis pada 3 Mei 1808.

Ditugaskan oleh pemerintah sementara Spanyol, dan selesai pada tahun 1814, ketiga dari 1808 Mei memperingati perlawanan Spanyol, dan adalah gambaran kuat kebengisan manusia ke manusia.

Karya Goya yang telah mengilhami banyak karya seni politik, di antara mereka, Picasso Guernica.

Eugène Delacroix, Liberty memimpin orang-orang

Revolusi Juli 1830 berlangsung di Paris dan mengakibatkan menjatuhkan Raja Charles X. Di belakangnya, Louis Philippe mengambil takhta dan diperintah di bawah monarki Juli hingga 1848.

Di Liberty memimpin orang-orang, seorang wanita (melambangkan Liberty) memimpin orang-orang atas mayat-mayat yang jatuh, sambil memegang musket dan Perancis. Di belakangnya, adalah pejuang perpaduan kelas sosial.

Cukup kontroversial di jamannya, pekerjaan dilihat sebagai simbol anti Monarkis setia, dan marah royalis dan monarchists yang sama.

Setelah pemberontakan June 1832, lukisan kembali ke artis dimana disembunyikan di sebuah loteng untuk menjadi terlalu revolusioner. Pada tahun 1874, memasuki koleksi Louvre.

Tahun sejak, sosok perempuan - dikenal sebagai Marianne - telah datang untuk melambangkan Republik Perancis dan Perancis itu sendiri. Dia juga adalah inspirasi untuk Patung Liberty.

J.M.W. Turner, kapal budak

Tahun 1781, kapten kapal budak Zong memerintahkan bahwa 133 budak harus dibuang sehingga pembayaran asuransi bisa dikumpulkan. Hal ini diyakini bahwa acara ini adalah inspirasi Turner.

Meskipun Imperium Britania melarang perbudakan di tahun 1833, Turner dan banyak perbudakan lain ingin itu dilarang di seluruh dunia. Dengan demikian, ia memilih bertepatan pameran dengan pertemuan masyarakat anti-perbudakan Inggris.

Kritikus seni terkenal John Ruskin lukisan pemilik pertama, namun dia tumbuh untuk menemukan subjek terlalu menyakitkan, dan memutuskan untuk mencari pekerjaan rumah baru.

Kapal budak berpindah tangan beberapa kali sebelum dibeli oleh Museum of Fine Arts in Boston. Sudah pada pameran tahun 1899.

No comments:

Post a Comment